Athina Rianda
51411282
4IA17
Abstract
Supply Chain Management bagi sebuah perusahaan terutama
perusahaan besar dengan market place yang luas menjadi hal mutlak yang
harus dijaga. Menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam mengatur
proses
supply chain mereka, sehingga perusahaan tersebut dapat mengendalikan supply dan demand produk mereka yang berdampak pada
benefit mereka.
Berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, bisa membantu
sebuah perusahaan untuk mengembangkan pula kemampuan perusahaan dalam
mengatur
supply chain mereka. Dengan sistem
supply chain management yang handal, mereka bisa mendapatkan mengatur
supply dan
demand produk mereka secara efektif dan berdampak positif bagi perusahaan.
Kata kunci:
Supply Chain Management, supply, demand
1. Pendahuluan
a. Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah merupakan pengembangan lebih lanjut
dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen.
Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran
produk dari
supplier, manufaktur,
retailer hingga kepada
konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir
adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga
mekanisme informasi antara berbagai elemen tersebut berlangsung secara
transparan. SCM merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian
produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara
optimal. (Jebarus ,2001).
Manajemen Rantai Pasokan (Supply chain management) adalah sebuah
proses di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari
sudut struktural. Sebuah
supply chain (rantai pasokan) merujuk
kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi
dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam
menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197). Tujuan yang hendak
dicapai dari setiap rantai pasokan adalah untuk memaksimalkan nilai
yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai pasokan
yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan
oleh rantai pasokan tersebut.
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
i. Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu)
supply chain meliputi aktivitas dari
suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat
manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada
penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur
dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material
(contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply
chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
ii. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal
supply chain meliputi semua proses
pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan
masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini
meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai
suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi,
pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
iii. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang
melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam
downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan
after-sales-service.
b. e-Business
e-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik.
e-Business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan
fleksibel.
e-Business juga banyak dipakai untuk berhubungan
dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan
dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
e-Business menurut Laudon dan Traver:
“The digital enablement of transactions and processes within a firm,
involving information systems under the control of the firm, which
doesn’t include the company’s revenue” (2001, p.7).
Ada beberapa jenis dari
e-Business yaitu:
- Business to Consumer (B2C)
- Business to Business (B2B)
- Consumer to Consumer (C2C)
- Peer to peer and Mobile atau m-commerce (Laudon&Traver, 2001, p.13)
2. Metodologi Penelitian
Ada beberapa jurnal yang meneliti tentang peranan
e-Business dalam
Supply Chain Management antara lain:
Peneliti
|
Judul
|
Studi Kasus
|
Negara
|
Jorge R. León-Peña
|
e-Business and The Supply Chain Management
|
Levi Strauss denim jeans
|
Meksiko
|
Teck-Yong Eng
|
The role of e-marketplaces in supply chain management
|
Dun and Bradstreet’s Key British Enterprises
|
Inggris
|
Dien D. Phan
|
E-business development for competitive advantages :a case study
|
Intel Corporation
|
Amerika
|
Rudy, Agustinus, Adi Chandra, Zara Elisabeth Tanring
|
ANALISIS DAN PERANCANGAN e-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (STUDI KASUS: PT. PRIMA REZEKI PERTIWI)
|
PT. PRIMA REZEKI PERTIWI
|
Indonesia
|
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan dari beberapa penelitian sebelumnya sebagai berikut:
a. Hasil penelitian
Jorge R. León-Peña di perusahaan Levi Strauss menunjukkan bahwa dalam
rentang waktu 6 tahun (1996-2002) pendapatan mereka mengalami
penurunan sebanyak $3 Miliar. Hal ini membuat manajemen Levi Strauss
beberapa langkah strategis salah satunya adalah membangun sistem Supply Chain Management yang didalamnya terdapat fasilitas forecasting technology dan memungkinkan pihak manajemen memantau distribusi produknya.
b. Hasil penelitian Teck-Yong Eng menyebutkan bahwa Dun and Bradstreet’s Key British
Enterprises telah melakukan
proyek kecil dengan menyebarkan kuisioner untuk para manajer supply
chain dari 12 perusahaan yang hasilnya ada di table berikut:
|
Percent times selected
|
Rank
|
Improved internal and external communications
|
56.7
|
1
|
Efficient product introduction
|
53.9
|
2
|
Streamlined electronic processes
|
43.5
|
3
|
Increased customer satisfication
|
38.4
|
4
|
Forecast
accuracy
|
32.9
|
5
|
Increased profitability
|
30.6
|
6
|
Improved store assortment
|
23.8
|
7
|
Improved replenistment
|
20.8
|
8
|
Efficient promotion
|
16.9
|
9
|
Improved relationship with trading partners
|
16.2
|
10
|
c. Penelitian dari Dien D. Phan menunjukkan bahwa perusahaan sebesar Intel juga memanfaatkan e-Business Supply Chain Management
juga untuk bersaing dengan kompetitornya. Sampai dengan 1998, Intel
masih manual dalam berkomunikasi dengan partnernya. Tahun 1997, Intel
mulai melakukan perancangan e-business system dengan membentuk tim Virtual Worldwide E-Business Project.
Hasilnya lebih dari 50% pendapatan dan konsumen Intel berasal dari luar
Amerika. Pada 2008, Intel melakukan penjualan lebih dari 25 Miliar
Dolar diseluruh dunia.
d. Analisis dan Perancangan e-Supply Chain Management
di PT. Prima Rezeki Pratiwi yang dilakukan oleh Agustinus Rudy, Adi
Chandra dan Zara Elisabeth diharapkan mampu menjadi solusi di perusahaan
tersebut. Permasalahan utama yang dihadapi PT PRP terletak pada sistem
input manual yang rawan kesalahan, kurangnya integrasi antara bagian
yang ada dalam perusahaan serta penimbunan barang karena tidak adanya
manajemen dalam pembelian bahan baku maupun produksi Sistem E-Supply
Chain Management yang akan diterapkan pada PT PRP berfokus pada
otomatisasi informasi antara perusahaan, supplier, konsumen serta
transporter Adanya e-Supply Chain Management dalam perusahaan dimungkinkan peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelian bahan baku,pemenuhan pesanan customer serta proses distribusi barang jadi.
4. Kesimpulan
Berdasarkan
review dari hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, peranan
e-Business Supply Chain Management sangat besar, selain untuk mengatur rantai pasokan, juga untuk bersaing dengan
competitor yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan tersebut.
e-Business Supply Chain Management yang handal sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang mempunyai market place yang sangat luas untuk itu dibutuhkan sumber daya dan infrastruktur yang handal juga seperti yang dilakukan Intel.
Daftar Pustaka
Rudy, Agustinus, Adi Chandra, Zara Elisabeth Tanring (2008), Analisa dan
PErancangan e-Supply Chain Management (Studi Kasus: PT Prima Rezeki
Pertiwi), Jakarta
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/565/489